mail@nfbslembang.sch.id 0877-2000-0072

Intisari September 2022

15 Oct 2024 10:58 Di tulis oleh Admin Koleksi E-Magazine

image

Informasi E-Magazine

  • 9770-5354-90003
  • Intisari September 2022
  • umum
  • 2022
  • Pinjam

Catatan Editorial Sejumput Kisah Teladan Kemanusiaan Di Indonesia Saya terkesiap saat membaca nama-nama yang terukir di pualam sebuah bangunan mungil bercat putih. Bangunan makam anak-anak panti Huize Oranje-Nassau yang diasuh Johannes “Pa” van der Steur (1865-1945) di Magelang. Ada sekitar 40-an individu yang dimakamkan di bangunan ini. Dia mulai merawat empat anak di sebuah rumah gedek pada akhir abad ke-19. Meski serba kekurangan, baik dana maupun tenaga pengasuh, penghuninya selalu meningkat. Sampai awal abad ke-20, setidaknya Pa merawat 800 anak. Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak KNIL. Anakanak asuhannya kerap dijuluki sebagai “steurtjes”. Kami menempatkan sosok Pa menjadi sampul majalah ini edisi September, yang menyingkap insan-insan pembela kemanusiaan di Indonesia. Setahun silam, Komisi Nasional Hak Asasi manusia menetapkan 7 September sebagai Hari Perlindungan Pembela HAM Nasional. Kita patut prihatin, sampai hari ini para human rights defender masih kerap mengalami berbagai kekerasan. Kami juga menampilkan sederet kisah teladan kemanusiaan lainnya. Nyonya Auw Tjoei Lan (1889-1965), pendiri panti asuhan Ati Soetji yang misinya berlanjut hingga hari ini. Kemudian, sosok Mardiyem (1929-2008) yang tampil sebagai juru bicara para korban “ianfu” bagi Indonesia dan dunia. Rohaniwan terkemuka turut berkisah dalam edisi ini, Romo Franciscus Georgius Josephus van Lith (1863-1926) dan KH Abdur Rozak Fachrudin (1916-1995). Keduanya dikenal sebagai sosok yang memberikan teladan kemanusiaan dan kesejukan. Yuval Noah Harari dalam bukunya Sapiens, mengungkapkan tentang agama kemanusiaan. “Kini agama kerap dianggap sebagai salah satu sumber diskriminasi, perselisihan, dan perpecahan. Padahal kenyataannya, agama merupakan pemersatu akbar ketiga umat manusia, setelah uang dan imperium.” Kita pun meyakini bahwa kebaikan tertinggi adalah kebaikan umat manusia. Mencederai umat manusia, mencederai peradaban.